FAULT TOLERANCE
Salah satu tujuan dalam membangun
sebuah system terdistribusi adalah memungkinkan untuk melakukan
improvisasi terhadap kehandalan sistem. Ini dilakukan karena setiap
system pasti akan menemukan kesalahan atau gangguan. Sehingga perlu
untuk dibuat pencegahan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Availability: kalau mesin mati (down), sistem tetap harus
berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa. Dalam suatu sistem
terdistribusi komponen dalam system yang sangat vital terutama pada
resources (critical resources) berjumlah seminimal mungkin. Yang
dimaksud dengan critical resources adalah komponen dalam system yang
harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
Secara umum, ada dua jenis fault
tolerant, yaitu fault tolerant secara hardware dan secara software.
Untuk itu, masing – masing Software dan Hardware harus di replikasi.
Sehingga kalau terjadi kegagalan / error maka yang lain akan menangani.
Data dalam sistem terdistribusi tidak boleh hilang, oleh karena itu copy
dari data atau resource lainnya tersebut disimpan secara redundan pada
server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya. Hal ini memang
berkaitan dengan replikasi. Dengan membuat system terdistribusi yang
fault tolerance maka Sistem harus bisa mendeteksi kegagalan dan
melakukan tindakan dasar sebagai berikut:
1.Mask the fault (menutupi
kegagalan): tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi
tanpa terjadi kehilangan data atau informasi.
2.Fail Gracefully: membuat suatu
antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah di
rencanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang
singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Data Transaction
Adalah transaksi pengiriman ( Send –
Request ) ke sebuah Server-Host dengan alamat IP / IP adress dengan
Format ( Protokol ) Server-Host tersebut dengan harapan Server-Host
melakukan apa yang pengirim Inginkan dalam hal ini Server-Host atau
Client. Sebagai Contoh : Server – Host A atau Client mengirim sebuah
data kepada Server – Host B, Pengirim menginginkan sebuah data xxx agar
di proses oleh Server-Host – B lalu memberikan informasi dsb ke pada
Pengirim dalam hal ini ( Server – Host A atau Client ). Pada contoh di
atas tentu pengirim harus tahu kemana akan di kirim, yah itulah butuhnya
sebuah ip address, dengan ip adress tentu data yang kita kirim akan
sampai ke tujuan yang kita inginkan, pengiriman data dengan TCP/IP
adalah baik, karena dengan konsep protokol TCP/IP data yang kita kirim
pasti sampai kepada tujuan yang tepat, keculi memakai protokol UDP alias
broadcast
REPLIKASI
Dalam suatu system terdistribusi perlu adanya transparasi replikasi
yaitu Sistem bebas untuk menambah file atau sumber daya tanpa diketahui
oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja). Salah satu segi
kehandalan yang diperlukan di dalam sistem terdistribusi adalah
replikasi berkas. Sebuah berkas yang direplikasi berarti memiliki
beberapa replika berkas yang terletak di lokasi yang berbeda. Sifat yang
harus dipelihara oleh replikasi adalah tetap dipandangnya
replika-replika berkas oleh pemakai sebagai sebuah berkas tunggal
(replication transparency). Tujuan replikasi berkas pada sisem
terdistribusi adalah untuk meningkatkan unjuk kerja dan ketersediaan
(availability) system.
Selain itu ada yang menyebutkan bahwa Replikasi adalah proses
menyalin dan memelihara objek database dalam beberapa database yang
membentuk suatu sistem database terdistribusi. Replikasi dapat
meningkatkan kinerja dan melindungi ketersediaan aplikasi karena data
pilihan alternatif akses ada. Sebagai contoh, sebuah aplikasi biasanya
dapat mengakses database lokal daripada server jauh untuk meminimalkan
lalu lintas jaringan dan mencapai kinerja maksimum.
Selanjutnya, aplikasi dapat terus berfungsi jika server lokal
mengalami kegagalan, tetapi server lain dengan data direplikasi tetap
dapat diakses. Dengan replication dasar, replika data memberikan akses
read-only ke tabel data yang berasal dari sebuah situs (master)
primer.Aplikasi dapat query data dari replika data lokal untuk
menghindari akses jaringan terlepas dari ketersediaan jaringan.Namun, aplikasi di seluruh sistem harus mengakses data pada situs utama ketika pembaruan diperlukan.
Keuntungan dan kerugian dari replikasi
– Availability : jika satu site yang berisi relasi r gagal,
relasi r masih didapat di site yang lain. Sistem dapat melanjutkan
proses meskipun satu site mengalami kegagalan.
– Meningkatkan parallel : beberapa site dapat memproses
query terhadap r secara parallel. Semakin banyak ada replikasi, semakin
besar kesempatan data yang dibutuhkan ditemukan pada site dimana
transaksi dijalankan. Replikasi data meminimalkan pergerakan data di
antara site.
– Meningkatkan overhead update: sistem harus memastikan
bahwa semua replikasi dari relasi r konsisten. Karena kalau tidak, akan
terjadi kesalahan komputasi. Di mana pun r di-update, update ini harus
disebar ke seluruh site. replikasi meningkatkan kinerja operasi baca dan
meningkatkan availability pembacaan data. Transaksi update meningkatkan
overhead. Masalah pengontrolan konkurensi update data yang direplikasi
semakin kompleks dari pendekatan terpusat. Cara sederhana adalah membuat
salinan utama dari r. Misal : di sistem perbankan, rekening dapat
dihubungkan dengan site dimana rekening tersebut dibuka.
2.Fail Gracefully: membuat suatu
antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah di
rencanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang
singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar