Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah
maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies
menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki.
Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan
asas
sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah
sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan)
makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan
mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan
atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup
dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain
(Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas),
Ordo
(Bangsa), Famili (Suku), Genus
(Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup
adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri
pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan
pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama
dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
- Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
- Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
- Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
- Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup
seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena dalam pengelompokan
makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang yang
mengelompokkannya.
Sistem Klasifikasi Domain
Belakangan, sistem Kingdom sempat
dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki
lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
- Archaea (dari Archaebacteria)
- Bacteria (dari Eubacteria)
- Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese
tahun 1977)
Semula para ahli hanya
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan
kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
- Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
- Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian
mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi
(jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para ahli mengetahui
struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi,
Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada
tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran
inti disebut sel
eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel
prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker
mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk
hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah
dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi
Makhluk Hidup Enam Kingdom:
Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom
Eubacteria berupa makhluk hidup sel
tunggal (uniseluler). Makhluk hidup
yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan
terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog
bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan
suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom
Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria
lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan
prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah
kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut
Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi
standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Makhluk hidup di Kingdom
Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena
mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan
yang lebih ekstrem.
Kingdom
Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista
menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos:
pertama, zoa:
hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena,
Volvox, Noctiluca,
Trypanosoma,
dan Trichomonas),
Cilliata/Infusiora
(rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina
(kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).
Kingdom
Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi
tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik
dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit.
Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes
(jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes
(jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus
oryzae, mucor mue)
Kingdom
Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku
(Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kingdom
Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Sistem
Klasifikasi 6 Kingdom
Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas
Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi k Kingdom
juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
6 Kingdom menurut Klasifikasi
Cavalier-Smith, yaitu:
- Bacteria
- Protozoa
- Chromista
- Fungi
- Plantae
- Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang
berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut
ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Sejarah
Klasifikasi
Linnaeus,
1735 (2 Kingdom)
|
Haeckel,
1866 (3 Kingdom)
|
Chatton,
1925 (2 Empire)
|
Copeland,
1938 (4 Kingdom)
|
Whittaker,
1969 (5 Kingdom)
|
Woese
et al, 1977 (6 Kingdom)
|
Woese
et al, 1990 (3 Domain)
|
Cavalier-Smith,
2004 (6 Kingdom)
|
(Belum ada klasifikasi mikroba)
|
Prokaryota
|
Monera
|
Monera
|
Eubacteria
|
Bacteria
|
Bacteria (Gabungan Archaebacteria
dan Eubacteria)
|
|
Protista
|
Prokaryota (idem/klasifikasi yg
sama dgn yang di atas)
|
Monera (idem)
|
Monera (idem)
|
Archaebacteria
|
Archaea
|
Bacteria (idem)
|
|
-- Eukaryota mulai dari sini --
|
Protoctista
|
Protista
|
Protista
|
-- Eukarya mulai dari sini --
|
Protozoa
|
||
Protista (idem)
|
Protista (idem)
|
Chromista
|
|||||
Vegetabilia
|
Plantae
|
Eukaryota
|
Fungi
|
Fungi
|
Eukarya
|
Fungi
|
|
Vegetabilia (idem)
|
Plantae (idem)
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
Plantae
|
||
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
Animalia
|
Pranala
luar
- (Inggris) Wikispecies
- (Inggris) International Code of Botanical Nomenclature
- (Inggris) ICZN website, for zoological nomenclature
- (Inggris) Text of the ICZN, Electronic version
- (Inggris) ZooBank: The World Register of Animal Names
- (Inggris) International Committee on Systematics of Prokaryotes for bacteria
- (Inggris) International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB)
- (Inggris) ICTVdB website, for virus nomenclature
- (Inggris) Biological Classification on Wikipedia
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar